Ginkgo adalah nama tanaman hias besar yang tumbuh subur di daerah
beriklim sedang mulai dari daratan Eropa sampai Amerika Serikat.
Daun-daunnya terbagi menjadi dua lobus, oleh karena itu namanya sering
disebut dengan tambahan kata biloba. Ginkgo memang mempunyai kemampuan
untuk memperbaiki peredaran darah.
Gangguan
peredaran darah sebenarnya lebih sering menimpa orang lanjut usia yang
pembuluh darahnya sebagian telah kaku dan tersumbat. Prevalensi orang
muda yang mengalami gangguan peredaran darah tentu tidak sebesar orang
lanjut usia.
Ginkgo mempunyai kemampuan menerobos
pembuluh darah yang paling sempit dan paling kecil untuk memberi makan
jaringan yang kekurangan oksigen di otak, jantung, dan bagian tubuh
lainnya. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ginkgo mempunyai
aktivitas antioksidan. Seperti halnya vitamin E, maka ginkgo dapat
melumpuhkan radikal-radikal bebas yang sering merusak sel tubuh. Dr
Drieu dalam penelitiannya menemukan fungsi ginkgo untuk meremajakan
sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam
otak serta meningkatkan serotonin.
Seiring dengan
meningkatnya usia, kemampuan tubuh untuk mendapatkan oksigen dalam
aliran darah semakin berkurang. Padahal oksigen ini merupakan makanan
otak untuk dapat berfungsi dengan baik.
Di dalam
British Journal of Clinical Pharmacology (1992) dikutip studi di Jerman
yang dilakukan pada tahun 1991 terhadap 99 pasien lanjut usia yang telah
menderita gangguan otak selama lebih dari dua tahun. Setelah tiga bulan
mengkonsumsi ginkgo, maka 72% mengalami perbaikan dibandingkan hanya 8%
yang mengkonsumsi tablet plasebo (pil bohongan). Dosis efektif
sebagaimana diterapkan dalam studi tersebut adalah 120 mg setiap hari.
Ginkgo
tampaknya lebih manjur untuk orang-orang lanjut usia yang memang sudah
mengalami kemunduran fungsi otak. Bagi orang muda yang sel-sel tubuhnya
masih optimal, termasuk sel-sel otaknya, tentu tidak terlalu membutuhkan
ginkgo. Penelitian yang dilakukan di Italia membuktikan bahwa ekstrak
ginkgo dapat meningkatkan aliran darah di otak sebesar 70% pada orang
lanjut usia, tetapi untuk orang-orang yang lebih muda (30-50 tahun)
peningkatan tersebut hanya sekitar 20%. Temuan lainnya adalah bahwa
ginkgo memerlukan waktu yang lebih panjang untuk menunjukkan khasiatnya
pada orang-orang muda.
Ginkgo dapat berfungsi
sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas. Radikal bebas adalah
elektron yang tidak berpasangan, dan dalam rangka mencari pasangannya
tersebut dia merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas terdapat di alam,
khususnya di lingkungan yang mengalami polusi udara. Mereka yang tinggal
di kota besar seperti Jakarta dan setiap hari menghisap asap kendaraan
umum berpeluang besar untuk menjadi korban radikal bebas. Kaum muda yang
mempunyai kebiasaan merokok berarti dia menciptakan radikal bebas di
sekitarnya. Proses penuaan dini terjadi karena orang berada dalam
lingkungan yang dipenuhi radikal bebas. Menu makanan yang kaya
antioksidan merupakan penangkal ampuh untuk mencegah akibat buruk dari
radikal bebas. Beberapa jenis vitamin dikenal sebagai sumber antioksidan
seperti vitamin E, vitamin C, dan vitamin A. Vitamin-vitamin tersebut
banyak terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun
hijau tua. Minuman teh juga mengandung antioksidan kuat yaitu katekin,
baik dalam teh hijau maupun teh hitam.
Dosis
ginkgo 120 mg per hari atau lebih diketahui mendatangkan efek sampingan
mual dan pusing pada sebagian orang. Disarankan agar konsumsi ginkgo
dimulai dengan dosis rendah sehingga terhindar dari efek sampingan
tersebut. Juga dianjurkan untuk menghubungi dokter bila mengalami
gangguan akibat minum ginkgo.
Kesibukan pekerjaan
sebenarnya tidak harus melalaikan kita untuk selalu memperhatikan asupan
gizi. Sesibuk apapun orang bekerja di kantor, biasanya tersedia jeda
waktu 0,5-1 jam di siang hari untuk sekedar beristirahat dan makan
siang. Oleh karena itu gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya
untuk memberi makan sel-sel tubuh yang sudah kelaparan karena gula darah
yang mulai menurun.
Bila pola makan kita teratur
maka sebenarnya berbagai health foods supplement nyaris tidak diperlukan
oleh tubuh kita. Kebutuhan akan energi, protein, lemak, vitamin dan
mineral dapat dengan mudah bisa dipenuhi bila kita mengatur pola makan
sehari-hari dengan baik.
Sayang sekali, banyak
kendala yang harus dihadapi ketika orang bersiap-siap untuk mulai makan
teratur. Pagi hari mereka sudah harus meninggalkan rumah dan berangkat
bekerja, bahkan ketika matahari belum lagi terbit. Terpaksa mereka
meninggalkan sarapan pagi di rumah. Demikian pula siang hari, mereka
sering mengabaikan makan siang karena pekerjaan yang masih bertumpuk
sehingga makan siang baru dilakukan sore hari. Malam hari badan sudah
merasa kelelahan dan akhirnya berangkat tidur tanpa makan malam.
Hidup
dengan pola makan tidak teratur dan disertai dengan stres pekerjaan
serta stres lingkungan yang tinggi akan membuat tubuh menjadi rentan
terhadap proses penuaan dini. Sel-sel kulit lebih mudah keriput dan
akhirnya banyak orang muda yang kelihatan lebih tua dari usia
sebenarnya.
Pola makan orang Asia biasanya
menekankan makan siang sebagai makan terpenting dan terlengkap.
Sebaliknya orang Barat lebih mementingkan makan malam. Bagi kaum
eksekutif muda dengan kesibukan yang tinggi, barangkali pola makan ala
Barat bisa diterapkan. Makan pagi dengan sereal plus susu dan sari buah,
makan siang dengan menu tidak terlalu berat sehingga bisa diselesaikan
dalam waktu singkat, dan makan malam dengan menu terbaik. Yang penting
adalah makan siang jangan terlalu didominasi oleh fast food.. Telah
banyak disadari bahwa meski fast food adalah makanan bergizi namun
konsumsi terlalu sering dapat menimbulkan ketidakseimbangan gizi karena
umumnya fast food miskin sayuran yang merupakan sumber serat dan terlalu
tinggi protein untuk setiap porsinya. Di samping itu fast food juga
diperkirakan tinggi natrium.
Menyadari akan ketidakteraturan hidup dan pola makan, mendorong para kaum eksekutif muda untuk mengkonsumsi suplemen-suplemen yang diklaim akan mengembalikan stamina dan fungsi otak.. Ditambah dengan unsur sugesti maka lengkaplah ketergantungan kaum muda ini dengan berbagai health foods supplement.
Sebenarnya bagi orang-orang
yang selalu memperhatikan konsumsi gizinya, tidak berlebihan dan tidak
kekurangan, maka mereka mempunyai peluang untuk hidup lebih sehat meski
tanpa mengkonsumsi suplemen. Gizi seimbang juga harus disertai gaya
hidup yang baik seperti menghindari stres, mengendalikan amarah, dan
hidup di lingkungan alam yang bersih. Stres diketahui akan mengurangi
efektivitas pemanfaatan antioksidan di dalam tubuh, demikian pula amarah
yang meledak akan menguras cadangan antioksidan. Nasihat orang tua:
jangan suka marah nanti cepat tua ternyata ada benarnya. Antioksidan
yang terkuras ketika kita marah akan mempercepat proses penuaan dini.
Sumber : http://kolom.pacific.net.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar